Sunday, July 11, 2010

Re: adegan.

Sisi Xavier.
Sifat > Xavier > Tidak banyak komentar, sedikit kejam tetapi sebetulnya ia baik hati.
Sifat > Natalie > Kejam, todak pedulian, dan tidak mudah terkesan
Sifat > Mirabella> Tidak terlalu peduli, tetapi ia tahu yang terbaik.
# Jetsetter Residence adalah tempat tinggal para vampire dan Forbidden Hills adalah kawasan paling elite, serta The Forbidden Lake adalah danau yang ada di Forbidden Hills, itu adalah saah satu tempat favorite Natalie.
Surprise untuk Natalie.
Sebentar lagi musim dingin. Ya aku memang sudah lebih akrab dengan si ganas Natalie, tetapi masalahnya memang misi yang dibawakan ibunya Natalie yakni Mirabella, memang berat. Selain untuk membuat sikap Natalie menjadi lebih baik, aku juga harus menjaganya agar tidak sampai mati. Dan setelah itu semua selesai, kemungkinan besar aku akan meninggalkannya.
Aku ingin sekali membuatnya terkesan, mungkin kebiasaanku bisa membuatnya terkesan?
“Kau yakin Xavier? Dan kau juga akan menjamin keperawanan anakku?” kata Mirabella.
“Tentu, dia tanggung jawabku, kau tidak perlu khawatir, Mirabella.”
“Very well, if you can make her, well, terkesan akanmu, aku yang akan menjamin hidupmu, seluruh tagihan yang berhubungan dengan rumahmu, baik listrik dan sebagainya aku yang tanggung.”
“Kau tidak perlu melakukan itu, tetapi kedengarannya itu ide bagus.”
“Okay, kau boleh bawa anakku.”
Iya ibu Natalie memang tidak mau pusing, tetapi ketika ia tahu bahwa ia dikhianati, sama saja dengan bunuh diri, ibaratnya aku bisa dibantai oleh iblis. Lalu aku mencari Natalie, ternyata ia sedang bemain piano, aku tahu ini, ini lagu Fantasie Impromptu dari Frederic Chopin.
“Mau apa kau? Kau tidak lihat aku sedang sibuk?” katanya sebelum aku mengetuk pintu tiba – tiba ia berhenti, dan aku menjawab, “haruskah ku ulang?” ia hanya memutar bola matanya lalu aku berkata lagi, “okay, maukah kau ikut denganku?”
“Kemana?”
“Danau Forbidden Hills?”
“Mau apa kita kesana?”
“Nanti juga kau akan tahu,”
“Hah? Yasudah, aku ingin bermain piano lagi, jangan ganggu aku.” Katanya santai tetapi nadanya jutek. Aku hanya mengangkat bahuku.
Malamnya >>> Still in Xavier, side.
Natalie mengenakan mini dress tetapi tangan panjang berwarna hitam, abu-abu dengan motif patterns dan sepatu pantopel, sedangkan aku memakai sweater putuh dan cardigan hitam yang kukalungka n di leherku. Serta celana bahan dan pantopel. “Okay, kita mau apa kesini?” Tanya Natalie.
“Hmm, memandang bintang, makan – makan.” Kataku, didekat danau sudah apa teropong bintang, tentunya teropong punyaku, dan peralatan BBQ. Lalu kami turun, dan Natalie bertanya lagi, “ini kebiasaanmu?”
“Ada satu lagi yang biasanya kulakukan bersama ayahku ketika kecil, lebih baik kita makan dulu saja.” Kataku, lalu ia hanya mengangkat bahunya, lalu kita menikmati makanan kami dengan jus darah segar. “Kau ingin tahu kebiasaanku dengan ayahku?” lalu ia hanya merespon dengan ekspresi yang bermaksud ‘apa’? lalu aku mengangkat tanganku dan munculah kembang api. Ya kembang api yang dengan beraneka ragam warna, untung saja aku tadi dikasih uang saku oleh Mirabella. Bayangkan, ini-pun masih lebih uangnya, aku sendiri tidak tahu persis berapa pound starling yang ia berikan. “Kau suka kembang api?” Tanya Natalie, dengan wajah datar. “Biasanya aku dengan ayahku memandang bintang dan melihat kembang api. Kau tidak suka ya Natalie?”
“Bukan begitu, biasa saja bagiku, karena aku sering melihat yang lebih heboh dari ini dimalam tahun baru bersama keluargaku.” Jawabnya enteng, apa? Aku tidak bisa membayangkan betapa kayanya keluarganya. Bahkan hal seperti ini saja baginya hal biasa.
“Tapi aku tertarik dengan teropong bintangnya.” Katanya lagi, jelas saja karena memang Natalie suka astronomi. “Ya, kau memang suka astronomi bukan?”
“Kau tahu Xavier, mengapa aku suka astronomi?” lalu aku hanya mengangguk, “karena itu ilmu yang menarik dipelajari, dan mereka indah dilihat.”
“Hmm, ya memang, kau tahu kenapa aku juga menyukai bintang?”
“Kenapa?”
“Karena aku bisa merasakan keadaan vampire-vampire yang kusayangi, seperti keluargaku, setelah lama tidak berjumpa dengan mereka, aku biasanya memandang bintang sendirian, itu mengapa aku mengajakmu, agar aku tidak sendirian.”
“Bukankah lebih baik sendiri?”
“Tidak selalu sendiri itu menyenangkan Natalie, kau pasti butuh yang lain untuk melengkapi hidupmu.” Lalu dia diam saja dan kami terlentang di rerumputan, dan memandangi lagit musim gugur, yang sebentar lagi menjadi musim dingin, musim favorite Natalie.

No comments:

Post a Comment