10. Got You!!!
Oh my fuck, dia, dia serius menantangku. Mungkin saatnya aku sendiri yang kesana, lalu aku mendengar hentakan kaki ditangga, kurasa Xavier baru bangun, aku segera keluar dengan mobilku, kali ini aku naik mobil apa adanya yang ada didepan mata, ya Skyline. Okay, lalu aku langsung tancap gas menuju danau yang ada diperumahanku. Tidak terlalu jauh jaraknya. What the bloody scandal, baiklah, aku sudah siap akan semua ini. Lalu tak lama aku akhirnya sampai juga, lalu aku turun, dan berteriak, “KELUAR KALIAN!!! ARE YOU AFRAID? HELL!!!”
Lalu tiba – tiba ada suara yang kedengarannaya seperti sedang menertawakanku, “Kasarnya kau… hahahahaaaa….”
“Who is that??? Are you scare??? I just wanna say ‘Hasta la Vista, Baby’ to you, jerk.”
“No, that’s my words to you, Hasta la Vista, Baby Natalie.” Setelah berkata begitu, sosok misteruis itu mendekap Natalie dari belakang dan Natalie pingsan. Lalu mereka membawa Natalie pergi jauh, Natalie ditaruh di mobil pick-up, dan kawanan satu lagi membawa mobil Natalie pergi jauh kesuatu hutan, tetapi rumah dimana tempat Natalie disekap tidak terlalu jauh.
Sementara disisi Xavier…
“Fiona, kemana perginya Natalie?”
“Entahlah, Tuan, saya tidak tahu. Tadi pagi, Nyonya Muda menerima surat, entah apa isinya, setelah membaca itu, ia langsung pergi.”
“Dan kau tidak tahu Natalie pergi kemana?”
Fiona hanya menggelengkan kepala, Xavier segera menemui ibu Natalie, yakni Megan, atau yang dikenal dengan sebutan Mirabella. Xavier segera menuju ruang kerja Mirabella, dan langsung membuka pintu, “Megan, saatnya telah tiba.”
“Bisakah kau mengetuk pintu terlebih dahulu?” Katanya tenang sambil menandatangani kontrak.
“Maaf, tetapi sesuai rencana kita, mungkin efeknya dia akan membenciku setelah ini.”
“Aku tidak mau tahu, bagaimanapun caranya, buat anakku percaya padaku, duduklah, aku ingin bertanya sesuatu padamu.” Lalu Xavier duduk.
“Dengar Xavier, aku tahu ini memang membebanimu, tetapi sejak peristiwa dimana anakku diracuni, gen yang ada didalam tubuhnya rusak, sehingga itu berakibat kedalam kondisi kejiwaannya yang semakin hari semakin buruk. Ini data terakhri bulan kemarin oleh dr. Osborne.” Lalu Xavier melihat data tersebut dan berkata, “Apa yang harus kulakukan lagi sekarang?”
“Pertanyaan sederhana dariku, sejak kecil kau sudah dapat beban berat seperti ini yang sangat menyita waktumu, ini agak pribadi tapi apakah kau, mencintai anakku itu? Terlihat sekali kau tulus.”
“Haruskah aku menjawab pertanyaan itu?”
“Xavier, please, baiklah, mungkin pertanyaan itu nanti saja. Kau tahu apa yang harus kau lakukan setelah ini bukan? Bersiaplah, mungkin malam anak itu akan pulang.”
“Kalau begitu aku permisi, Megan.” Megan hanya menganggukkan kepala. Xavier keluar dan bersiap diri. Sesuai yang diperhitungkannya, hal ini terjadi juga.
Natalie…
Hari hapir petang dan Natalie masih disekap. Sepetinya kadar obat bius yang diberikan cukup efektif. Natalie disekap dengan mulut tidak dilakpab, ia disekat dengan tali tambang yang tebel yang sepertinya kuat dan menyakitkan. Setelah sekian lama akhirnya sadar juga.
Natalie lalu membuka mata, ia melihat keadaan ruangan sekitar yang kosong. Tetapi diatas dekat langit – langit ada jendela. Sepanjang perbatasan antara langit – ada jendela. Mungkin lebar jendelanya hanay selebar tubuh Natalie yang langsing tetapi lebih lebar sedikit. Diatas dia duduk, ada bohlam lampu, seperti di film – film. Keadaan tempat seseorang diculik ya seperti ini lah suasananya. Naqtalie sadar tangan dan kakinya diikat dengan tali tambang.
“Eh, dimana aku? Dengan keadaan seperti ini? Oh my fuck.” Aku mengeluh.
“Welcome to my world, my daughter. ”
“You, you…”
To be continue to the next book…
The Vampire’s Documents: The Boy Who Must Be Killed.
No comments:
Post a Comment